Kisah di balik kopi Liong yang dikabarkan bangkrut

Kisah di balik kopi Liong yang dikabarkan bangkrut
foto: Facebook/@awangsatyana,@bimaarya

Brilio.net - Pecinta kopi di wilayah Jabodetabek pasti mengenal kopi Liong Bulan. Kopi yang didirikan almarhum Linardi di Pasar Anyar, Bogor.

Kopi ini sudah sangat mengakar di lidah masyarakat Kota Bogor. Cita rasa khas membuat kopi ini amat diminati.

Tak heran ketika kabar bangkrutnya kopi Liong beredar masyarakat banyak yang kecewa. Bahkan kabar ini menjadi viral karena brand kopi yang kadung melegenda.

Kabar tutupnya produksi kopi Liong bermula dari unggahan akun Awang Satyana, yang tersebar di grup Masyarakat Cinta Bogor (MCB), pada Sabtu (18/11). Dalam postingannya berjudul "The End of The Legend" ia menuliskan kekecewaannya karena kopi yang sudah melegenda di Bogor tersebut harus tutup karena tidak ada yang mewarisi lagi.

"Sebuah berita duka bagi saya dan bagi banyak orang Bogor, penggemar kopi Liong Bulan. Kopi legendaris ini tutup selamanya-tutup umur, setelah bertahan 72 tahun di kota Bogor," tulisnya.

Unggahannya ini cepat menyebar dan sampai Selasa (21/11) sudah dibagikan 8.677 kali.

Beruntung kabar kebangkrutan kopi ini tidak benar.

Wali Kota Bogor Bima Arya yang mengecek keberadaan pabriknya langsung menyebut bahwa perusahaan masih eksis.

"Kemarin beredar kabar tutupnya Kopi Liong Bulan yg didirikan oleh alm Linardi di Pasar Anyar thn 60an. Tadi saya mampir ke pabriknya ternyata masih eksis. Yang tutup adalah salah satu toko nya saja, karena pemiliknya sakit.

Di pabriknya masih ada sekitar 50 karyawan. Dari sini kopi kebanggaan orang Bogor ini didistribusikan ke seluruh Penjuru Bogor. Salam hangat untuk seluruh LIONGERS !," tulis Bima di akun media sosialnya.

Kabar gembira ini disambut sumringah warganet, yang juga sekaligus penikmat kopi.

Akun Twitter @sutisna_w menuliskan, "Kopi Liong Bulan khas kopi orang Bogor, syukurlah kalau berita tutupnya pabrik kopi cuma hoax."

Sedang akun Twitter @dildaar80 malah menceritakan kebiasaan mengonsumsi kopi tersebut, "Minimal dua atau tiga kali sebulan biasanya sy menikmati kopi Liong. Sudah populer di bogor. Malah ada kawan bawa itu saat ke Singapura."

Lantas apa sebenarnya yang membuat kopi Liong sangat dicintai masyarakat dan seolah sudah mendarah daging?

Ditulis Awang Satyana dalam akun media sosialnya, salah satu alasan kuatnya adalah soal eksistensi kopi ini.

Kopi Liong disebutkan sudah ada sejak 1945, sekitar kemerdekaan Indonesia di dekat Pasar Anyar Bogor, di belakang bioskop President yang telah mati lebih dari 20 tahun yang lalu.

Cara pengolahan yang tradisional juga membuat cita rasa kopi begitu melekat. Selain itu soal harga, yang tergolong pas di kantong.

"Kopinya murah, Rp 12.500 per 1/4 kg," tulis Awang Satyana.

(brl/swh)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya