Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

Kamu pecinta kopi? Biasanya ngopi di mana nih? Kafe, warung kopi, atau nyeduh kopi instan di rumah aja?

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil kopi terbesar dengan kualitas terbaik. Namun, rupanya banyak orang tidak begitu sadar dengan potensi besar satu ini. Penggemar kopi di Indonesia cukup banyak, namun yang kerap datang ke warung kopi hanya segelintir saja. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah karena harga secangkir kopi sering kali dianggap mahal bagi sebagian kalangan.

Melihat situasi ini, Akrom Setiawan memiliki ide untuk mendirikan sebuah kedai kopi yang beda dari biasanya. Ya, kedai kopi bernama 'Mari Ngopi' dengan konsep bayar seikhlasnya. Slogannya, 'Pilih Kopimu Mbayaro Sak Ikhlasmu' (pilih kopimu bayar seikhlasmu). Pengunjung tinggal memasukkan uang ke kotak oranye bertuliskan "HANYA KAMU DAN TUHAN YANG TAU".

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

"Konsepnya sih pengen semua orang biar bisa ngopi tanpa mikirin bayarnya berapa. Kebanyakan kan kalau jual kopi entah itu di coffee shop atau warung kopi kan kendalanya adalah masalah dompet ya. Biasanya kayak gitu to," ujar Akrom ditemui brilio.net, Selasa (23/10).

Terletak di Jalan Ngadisuryan, Patehan, Kraton, Yogyakarta, kedai milik Akrom yang dirintis sejak tahun 2014 ini cukup ramai pengunjung. Terutama saat malam hari, deretan motor berjajar rapi di pinggir Kedai Mari Ngopi.

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

Dengan konsep bayar 'suka-suka', lalu bagaimana kedai ini bertahan? Apa omzet yang diterima bisa menutupi biaya pengeluaran tiap bulannya? Mungkin itu pertanyaan yang kerap muncul di benak orang-orang.

Menjawab pertanyaan itu, Akrom pun menanggapinya dengan santai, bahwa ia menganut sistem "yang penting untung meskipun tidak banyak". Nyatanya hingga sekarang ia masih dapat bertahan dengan omzet yang didapat dari konsep bayar seikhlasnya ini.

Ketika ditanya omzet per harinya berapa, Akrom tidak tahu pasti. Ia tidak begitu memerhatikan persoalan itu. Yang jelas, setidaknya sekitar 50 cangkir kopi habis setiap harinya.

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

Di kedai yang buka setiap hari dari pukul 9.00 hingga 02.00 WIB ini, Akrom menyuguhkan berbagai jenis kopi asli Indonesia, seperti arabica dari Lembang, Gunung Sari Pemalang, Mamasa Sulawesi, Kali Angkrik, hingga Orange Bourbon Gunung Ijen. Uniknya, setiap minggu stok kopi ini berbeda-beda. Akrom sengaja ingin mengenalkan bermacam-macam kopi lokal kepada para penikmat kopi.

"Kalau sini kopinya setiap minggu atau bahkan setiap bulan itu nggak sama, tidak monoton ya. Kita pengen ngenalin kopi dari berbagai daerah. Makanya setiap minggu kopinya ganti-ganti terus," ungkap lelaki asal Pekalongan itu.

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

Kedai ngopi di Jogja ini bebaskan pembeli bayar seikhlasnya

foto: brilio.net/Eki Arum Khasanah

Selain kopi original, Kedai Mari Ngopi juga menyediakan menu lain seperti moccachino dan latte. Tersedia juga berbagai camilan dan makanan pelengkap, seperti mi, pancake, pasta, pisang goreng, roti bakar, dan masih banyak lagi. Namun untuk menu selain kopi original, ada harga tetap yang harus dibayar.

Bagaimana, tertarik datang ke kedai ini? Jangan lupa ajak kawan dan orang terdekatmu, ya.

(brl/pep)

Review

Selengkapnya