Seni penjara bukti napi bisa berkarya

Hallo kawan Brilio,

Simak video Brilio! Berikut ini!

Penjara bukan penghalang bagi narapidana untuk berkarya. Lahirnya seni penjara menjadi bukti bahwa napi bisa berkreasi. Seni penjara berawal dari pengalaman Angki Purbandono pada 2012. Tidak hanya Angki Purbandono, Erwin Arnada juga berproses dalam seni penjara. Selasa (30/7) mereka tergabung dalam diskusi Khasiat Seni Penjara di Rumah Kijang Mizuma. Salah satu yang juga menggeluti seni penjara adalah Erwin Arnada.

"Saya cuma mengalami 6 sampai 7 hari untuk depresi, tapi selebihnya saya menganggap ini adalah barang mewah yang harus saya catat, saya potret, saya ingat dan saya ekspresikan lagi kepublik biar tahu, akhirnya jadi cerita, jadi macem-macem" cerita Erwin.

Erwin Arnada berhasil membuat beberapa karya selama ia di penjara. Ia punya 3 buku, saya menerbitkan majalah di Bali Free Magazine disana (di penjara).

Selain kreatif saya kan juga entrepreneur jadi secara bisnis saya nggak bisa berhenti berpikir saya harus dapetin sesuatu disitu. Angki Purbandono menjadikan penjara sebagai ruang berkarya scanography. Setelah bebas, Angki mendirikan Yayasan Seni Penjara.

"Yayasan Seni Penjara itu sebuah yayasan yang menjalankan program seni penjara, dan seni penjara itu kita dapatkan dari ingatan-ingatan tentang penjara, jadi kita punya program inside out, jadi di dalam penjara dan di luar penjara.Yayasan ini didirikan sebagai alat pengingat bagi Angki” jelas Angki.

Berdiri sejak 2014, Yayasan Seni Penjara memiliki beberapa program. Programnya yang sudah dijalankan adalah program pameran, diskusi, workshop dan riset, riset tentang seni penjara. Angki berharap Yayasan Seni Penjara ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

"Yayasan ini semoga bisa menjadi nilai ekonomi kreatif bagi sebuah kelompok lain atau personal, termasuk saya kemudian yayasan ini juga bisa berbagi, dengan cara melakukan program untuk teman-teman di dalam penjara dan teman-teman yang sudah bebas dari penjara' papar ANgki.

Karya seni penjara memiliki nilai tinggi di mata kolektor. Salah satunya dr. Oei Hong Djien yang aktif mencari hasil karya dari seni penjara.

"Seniman-seniman itu, karya-karyanya yang paling dahsyat itu pada saat dia mengalami hidup yang pahit. Saya kira semua orang begitu masuk penjara kan shock, kita bisa mengerti kalau karya-karya pada waktu itu akan sangat berbobot, dan bahkan mungkin seniman tertentu jika tidak di penjara tidak akan menjadi seniman besar" tutup dr Oei.

(brl/red)

Review

Selengkapnya